Syafakillah Thohurun Insya Allah – Pernahkah mendengar kalimat ini diucapkan sebelumnya?
Ya benar, “Syafakillah” merupakan ungkapan ketika mendengar kabar kolega, tetangga, sahabat, maupun saudara sedang dalam keadaan sakit.
Ungkapan ini sebagai bentuk kepedulian sekaligus doa singkat bagi mereka yang sedang tidak sehat.
Seperti dalam bahasa Inggris ada ucapan get well soon, dalam bahasa Arab ada ungkapan “Syafakillah, Thohurun Insya Allah”.
Arti Syafakillah ( شفاك الله ) adalah “Semoga Allah menyembuhkanmu”.
Namun terkadang juga kita mendengar ungkapan “Syafakallah” diucapkan. Arti kedua kalimat ini sama saja, hanya berbeda pelafalan dan penggunaannya.
Dalam tatanan bahasa Arab dhomir “ki” digunakan untuk subjek perempuan tunggal (أَنْتِ), dan dhomir “ka” digunakan untuk laki-laki tunggal (أَنْتَ).
Jadi “Syafakillah” diucapkan kepada perempuan yang sedang sakit dan “Syafakallah” diucapkan kepada laki-laki yang sedang sakit.
Arti Syafakillah Thohurun Insya AllahSebelum membahas lebih lanjut tentang arti “Syafakillah Thohurun Insya Allah”, berikut kami jelaskan penggunaan ucapan “Semoga Allah menyembuhkanmu” menurut tiap subjeknya:
1) شفاك الله (Syafakallah), digunakan untuk subjek laki-laki tunggal ( أَنْتَ )
2) شفاك الله (Syafakillah), digunakan untuk subjek perempuan tunggal ( أَنْتِ)
3) شفاكم الله (Syafakumullah), digunakan untuk subjek laki-laki jamak ( أَنْتُمْ )
4) شفاه الله (Syafahullah), digunakan untuk subjek orang ketiga, laki-laki tunggal orang ( هُوَ )
5) شفاها الله (Syafahallah), digunakan untuk subjek orang ketiga, perempuan tunggal ( هِيَ )
6) شفاهم الله (Syafahumullah), digunakan untuk subjek orang ketiga, laki-laki jamak ( هُمْ )
7) شفاهن الله (Syafahunnallah), digunakan untuk subjek orang ketiga, perempuan jamak ( هُنَّ )
Terkadang ungkapan “Syafakillah” diucapkan tak sendiri, terdapat beberapa kalimat tambahan yang menyertainya.
Seperti “Syifaa-an ‘aajilan” dan “Thohurun Insya Allah”.
Nah kali ini kita akan fokus pada bahasan mengenai arti kalimat “Syafakillah, Thohurun Insya Allah”.
Jika diuraikan maka makna dari kalimat “Syafakillah Thohurun Insya Allah” adalah “Semoga Allah menyembuhkan sakitmu, Semoga sakitmu ini membersihkan dosa-dosamu, jika Allah mengizinkan”.
Meskipun tidak ada riwayat yang menyebutkan bahwa kalimat “Syafakillah” atau “Syafakallah” pernah disebutkan pada zaman Rasulullah SAW, namun kita dapat menggunakan hadits riwayat Imam Bukhori di bawah ini sebagai pendekatan.
إِذَا دَخَلَ ,عَلَى مَنْ يَعُوْدُ قَالَ : لاَ بَأْسَ, طَهُوْرٌ, إِنْ شَاءَ اللهُ
Artinya: “Apabila beliau (Rasulullah SAW) mengunjungi orang yang sedang sakit, beliau SAW berkata, ‘laa ba’sa thohuurun insya Allah (tidak mengapa, semoga sakit mu membuat dosamu bersih, Insya Allah.” (HR. Al-Bukhari no. 5656).
Pada hadits tersebut, ungkapan yang digunakan adalah “Laa ba’sa ( لاَ بَأْسَ )” yang artinya “tidak mengapa”.
Namun kini banyak yang mengganti ungkapan Laa ba’sa dengan kalimat Syafakillah kemudian baru mengucapkan kalimat selanjutnya “Thohurun Insya Allah”.
Adab Menjenguk Orang Sakit
Berhubung kita sedang membahas mengenai makna “Syafakillah Thohurun Inysa Allah” maka tak sah bila tak menguraikan perihal adab menjenguk orang sakit.
Seperti yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW bila ada kerabat yang sakit maka jenguklah, karena hal itu merupakan sebagian dari ibadah.
Beberapa hal yang harus diperhatikan saat menjenguk orang sakit di antaranya adalah:
1. Diniatkan untuk karena Allah dan mengikuti sunnah Rasul, bukan karena niat agar dilihat keluarga yang bersangkutan, alias pamer kehadiran.
2. Dianjurkan untuk memberikan nasihat dan masukan yang menjurus kepada kesabaran dan ketabahan atas penyakit yang dideritanya.
3. Bagi yang muhrim juga dianjurkan untuk memegang dan mengusap tangan yang sakit sembari mengucapkan kata-kata yang baik.
4. Dianjurkan juga untuk bertanya tentang kebutuhan pesakit, misal terkait perihal keuangan biaya rumah sakit yang barangkali bisa kita bantu ringankan.
5. Jangan terlalu sering menjenguk dan singkatkan dan beri jarak waktu menjenguk selanjutnya.
6. Terakhir jangan lupa mendoakan pesakit agar segera diberi kesembuhan.
Adapun perkara yang harus dihindari di antaranya berlama-lama di dalam ruangan pesakit, melakukan pembicaraan yang tidak penting, apalagi menceritakan keburukan orang lain.
Pada intinya saat menjenguk pesakit, kita harus tahu waktu karena ia juga butuh istirahat.
Demikian penjelasan kami mengenai Syafakillah Thohurun Insya Allah. Semoga bermanfaat.